Teori Migrasi: Tilik Ramainya Tempat Wisata di Tengah Pandemi, Wisatawan Tak Takut Mati?
Semenjak bulan April 2020, pemda di beberapa daerah di Indonesia mulai mengaplikasikan ketentuan Limitasi Sosial Bertaraf Besar (PSBB). Hal itu adalah tanggapan pemerintah untuk mengatasi penebaran COVID 19 atau Corona di Indonesia sesudah pada tanggal 11 Maret 2020, WHO memberitahukan Corona untuk epidemi global.
| Terpercaya Asyiknya Bermain Togel Sydney |
Dengan diaplikasikannya ketentuan itu mulai lah beberapa penyesuaian-penyesuain pekerjaan warga seperti ditutupnya perkantoran ditukar dengan kerja di rumah (Work From Home), distopnya pekerjaan belajar mengajar di sekolah ditukar dengan evaluasi online dari rumah, anjuran penerapan kegiatan-kegiatan keagamaan untuk dilaksanakan di dalam rumah semasing, ditutupnya pusat belanja seperti pasar serta mall, s/d penerapan lockdown di beberapa wilayah.
Semua usaha itu dilaksanakan tidak lain mempunyai tujuan untuk mendesak penyebaran Corona di Indonesia.
Efek penerapan PSBB yang mempunyai tujuan untuk mendesak penyebaran Corona itu, harus membuat warga harus terbatas dalam soal mobilitas. Gerakan warga makin minimum dan dituntut untuk ada di dalam rumah dalam tempo yang lumayan lama.
Warga harus dapat menyesuaikan dengan rutinitas baru berbentuk kesibukan-aktivitas yang perlu dilaksanakan di dalam rumah. Semenjak penerapan PSBB itu rumah ialah kantor buat beberapa pekerja serta gedung sekolah buat pelajar.
Sesudah satu bulan bertambah penerapan PSBB itu, di bulan Juni 2020 pemerintah mulai melapangkan penerapan PSBB dengan diawalinya masa New Normal atau Kenormalan Baru.
Kenormalan baru adalah cara pemercepatan perlakuan COVID 19 dalam bagian kesehatan, sosial serta ekonomi. Tapi dengan anjuran jika kenormalan baru itu harus menimbang persiapan wilayah serta hasil penelitian Pandemiologis di daerah berkaitan.
Dengan diawalinya kenormalan baru itu, bermakna warga masuk gaya hidup baru atau "berdamai" dengan Corona dengan diperkenankannya lakukan kesibukan-aktivitas di luar rumah lagi tapi dengan masih patuhi prosedur kesehatan yang ada.
Pemerintah pusat lewat kementrian kesehatan terus lakukan publikasi dengan cara masif tentang prosedur menyesuaikan dengan tatanan kenormalan baru. Tidak cuma sampai disana, implikasi skema kenormalan baru itu dibarengi dengan pendisiplinan prosedur kesehatan yang dikawal oleh barisan Polri serta TNI.
Semuanya dilaksanakan untuk memperhitungkan kenaikan masalah positif Corona di masa kenormalan baru. Dengan diawalinya masa kenormalan baru itu, warga dapat lakukan kesibukan-aktivitas yang tidak dapat dilaksanakan awalnya di waktu PSBB, seperti beberapa pegawai yang bisa mengawali kerja di kantor kembali lagi dan telah mulai beroprasi kembalinya pusat-pusat perbelanjaan seperti pasar serta mall.
