Wisata Bahari Kelas Dunia, Eksploitasi Nyata SDA
Banyuwangi akan Jadi Pusat Rekreasi Bahari Kelas Dunia, demikian judul kabar yang dikutip Sindonews.com, Kamis, 03 September 2020. Serta sama seperti yang telah disangka, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sampaikan rasa terima kasihnya atas suport penuh dari Gubernur Khofifah dalam peningkatan pariwisata di Banyuwangi. Azwar Anas serta mengatakan persiapan Banyuwangi untuk terima sebanyaknya investor yang tertarik.
Terpercaya Asyiknya Bermain Togel Sydney |
Kepercayaan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa , jika Banyuwangi bisa menjadi pusat rekreasi bahari kelas dunia memang tidak bermain-main. "Banyuwangi sukses mengoptimalkan semua kekuatan rekreasi yang dipunyai untuk menarik pelancong lokal serta asing. Walau sebenarnya awalnya nama Banyuwangi hampir tidak ada," papar Khofifah selesai berkunjung ke Pantai Marina Boom, Banyuwangi.
Imbuhnya, tidak cuma sebab Banyuwangi mempunyai keelokan alam yang menarik, tetapi loyalitas Pemerintah Wilayah yang terus lakukan beberapa pengembangan serta kreasi di bidang rekreasi. Khofifah memberikan contoh, Marina Boom. Dahulu, pantai ini populer kotor serta tidak tertangani saat peranan dermaga dipindah ke dermaga ketapang.
Tetapi saat ini, malah jadi landmark baru Banyuwangi serta arah rekreasi masyarakat lokal atau asing. Belum juga beberapa acara serta festival juga teratur diadakan di Marina Boom. Serta ini dapat jadi rujukan ide buat beberapa daerah di Jawa Timur
Kita istirahat sesaat dari kabar 539 santri di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kabupaten Banyuwangi positif virus corona (Covid-19) ( CNN Indonesia, 1/9/2020). Atau salah satunya petinggi Pemda Banyuwangi, Ir H Mujiono M Sang, Sekretaris Wilayah ( Sekda) Kabupaten Banyuwangi, yang dipastikan positif terkena Covid-19 ( Jatimtimes.com, 4/9/2020).
Serta sampai pengakuan Team Ahli Unit Pekerjaan Perlakuan COVID-19, Dewi Nur Aisyah yang menjelaskan Kabupaten Banyuwangi jadi kabupaten/kota paling tinggi penyumbang masalah positif COVID-19 pada 24-30 Agustus 2020. Dia menjelaskan kenaikannya sampai lebih dari 5 kali lipat.
"Kami memperoleh berita memang berlangsung ada cluster pesantren yang lumayan besar angka penyebarannya hingga di Kabupaten Banyuwangi di dua minggu kemarin ini, 1 minggu masalahnya hanya 89, minggu tempo hari naik jadi 584. Ini kenaikannya tinggi sekali, lebih dari 5 kali lipat," kata Dewi (tirto.id, 2/9/2020).
Kenapa pemerintah dapat demikian saja meleset dari jalan yang semestinya dia utamakan yakni kemaslahatan rakyat? Apakah benar bila rekreasi bahari yang berada di Banyuwangi ini jadi pusat rekreasi dunia Banyuwangi akan baik-baik saja atau serta kesejahteraan rakyatnya bertambah sampai level dunia?
Ukuran yang diberikan begitu polos disimpulkan demikian saja. Kita masih ingat bagaimana Presiden Joko Widodo menjelaskan jika per Juli 2020, Indonesia mendapatkan penghargaan dari Bank Dunia yakni sudah tingkatkan posisi Indonesia dari negara penghasilan menengah ke bawah (lower middle penghasilan) jadi berpendapatan menengah ke atas (upper middle penghasilan).
Kenyataannya , apa istimewanya itu saat diberikan ke negara Indonesia walau yang memberi ialah Bank Dunia? Tidak ada! Terkecuali cuma kenaikan posisi Indonesia untuk negara pengutang yang memperoleh beberapa sarana keringanan untuk berutang lagi. Baik dengan keringanan birokrasi atau dengan dengan kemudahan riba.