Beda Santri Pondokan dan Santri Google
Jujur saya penggemar style santri. Santri itu simpel ada apa yang ada. Faktanya, santri suka kopiahan serta sarungan. Bahkan juga lengseran sampai mayoran waktu khatam Al Quran telah jadi rutinitas beberapa santri. Bukan golongan santri, pola hidup serta jiwa konsumtif cuman kesia-siaan.
Terdapat Banyak Macam Permainan Togel
Karena itu sebenarnya, santri tidak cuma sikap, bukan masalah ponpes. Tetapi santri itu ialah sikap, bahkan juga jadi pola hidup untuk beberapa orang.
Kecuali perintis kebaikan, santri dilatih untuk bertopang di maslahat. Mereka yakin jika sudah semua diatur-Nya. Karena itu santri cuman usaha serta doa yang bagus. Tiada perlu berprasangka jelek ke siapa saja, ditambah lagi menyepelekan seseorang. Santri memang is the best-lah...
Waktu di pondok, santri tidak cuma taklim. Dan juga takzim. Belajar pengetahuan sampai tinggi tetapi selalu jaga santun sopan. Menyalami serta mengecup tangan kyai atau ustadz itu adat golongan santri.
Jika memang perlu, sandal kyai juga disediakan sekejap ingin pulang dari majlis pengetahuan. Santri bergitu hormat, sopan, serta benar-benar menghormati seseorang. Ditambah lagi orang yang dituakan. Karena itu lumrah, santri era now berkesan anti mainstream.
Karena hidupnya di pesantren "tidak biasa" tetapi "mengagumkan". Nyuci baju sendiri, mandi terus berbaris, sholat terus berjamaah. Memerhatikan khotbah kyai di mushola, merenungi lalu muhasabah diri. Benar-benar, cantiknya jadi seorang santri. Itu santri penginapan.
Santri penginapan jika punyai sosmed juga cuman digunakan untuk menyebar berprasangka baik. Tidak untuk menyebar kedengkian. Kata santri penginapan, memang jangan begitu gampang yakin ke orang.
Ditambah lagi yang tidak dapat dipercayai. Tetapi bukan bermakna karenanya bisa berprasangka jelek. Lebih bagus muhasabah saja. Supaya selalu eling serta terus usaha bersihkan hati. Tidak untuk jauhi kebaikan lalu dekati prasangka jelek. Santri penginapan cuman istiqomah dalam kebaikan. Tuturnya itu cukup.
Lain dengan santri google. Panggilan untuk mereka yang belajar agama dari google. Suka belajar tetapi sayang "kyai-nya diputuskan sendiri". Tidak senang di kyai yang tidak sepaham, tidak sealiran. Kebaikan, di mata santri google, benar-benar exclusive. Cuman untuk beberapa orang sepaham serta seperasaan, bukan sepenanggungan.
Sering santri google jadikan pesan agama semakin banyak larangannya. Jangan tentukan ini, jangan senang ia, jangan ini jangan demikian. Semua larangan. Demikian diberi pertanyaan pedomannya apa? Jawabannya, yah intinya demikian saja. Ehh, gantian ada informasi hoax serta kedengkian, inginnya paling awal menebarluaskan. Memang juara santri google dah....