Reunian FOKA 04, Sedikit tetapi Sangat Berarti
SEGALA apakah yang berlangsung terkadang juga tidak diperkirakan awalnya. Sama dengan ini hari, Kamis, 22 Oktober 2020, saya dapat bertemu dengan rekan angkatan sekolah dahulu. Kami memang lumayan lama belum pernah berjumpa, semenjak tidak mengenakan seragam abu-abu. Mulai sejak itu, rekan-rekan angkatan 2004 putuskan memutuskan jalan semasing. Ada yang memutuskan menikah, kuliah, turut kesatuan, mengelana serta cukup banyak jadi penguasa berhasil.
Terdapat Banyak Macam Permainan Togel
Melalui satu acara pernikahan, kami bertemu. Salah seorang rekan namanya Jumrah ajak saya untuk masuk yang lain. Di warung bakso kami bergabung. Sebelumnya saya tiba, di situ telah ada Masita, serta Iwe. Mereka baru saja menanti. Mereka membawa juga anak-anaknya. Mahfum kami sudah semua memiliki keluarga.
Kesempatan ini kami ditraktir oleh Jumrah. Mahfum ia seorang pebisnis berhasil antara lainnya. Jumrah, kecuali jadi ibu rumah-tangga, dianya mengurus usaha bersama-sama suaminya. Tetapi, di atas semuanya, kami tidak melihat posisi yang di sandang semasing. Kami melihat keduanya ialah sama. Sama 1 sekolah serta sama sempat mendulang cerita bersama-sama di masa lampau. Serta sama alumni Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Hu'u.
Sekalian nikmati hidangan baksos, kami sekalian menceritakan. Share berita sekenanya. Kami Sama-sama melempar gurau penuh tawa. Masa lalu masa lampau memperkuat kami, jika di waktu itu kami punyai narasi. Narasi yang sekarang cuman dapat kami ingat kembali lagi saat usia mulai melahirkan angkatan baru.
Kami sadar jika waktu makin meluncur. Tetapi kami juga tahu pertemanan tidak akan lekang oleh waktu. Pertemanan sejati tidak diukur tingginya kedudukan, jumlahnya harta serta kepopuleran yang melangit. Pertemanan ialah bentuk atas rasa yang kuat lalu sama-sama tersenyum serta sama-sama sapa saat bertemu di mana kaki kita berdasar. Ini hari kami merealisasikan itu melalui satu tatap muka singkat tetapi benar-benar bermakna.
Satu waktu kami mengharap dapat bertemu kembali lagi, dengan rekan-rekan lainnya. Berjumpa dalam keadaan pertemanan yang serasi dibarengi gurau tawa. Sebab senyum adalah bahasa universal atas akseptasi keduanya. Pertemuan ini cukup melepaskan kangen atas nama satu pertemanan. Pertemanan yang tetap kami rawat serta kami awetkan melalui pertemuan semacam ini.
Ketika yang serupa, kami punyai kangen untuk bertemu yang lain. Mudah-mudahan saja nantinya waktu memihak, untuk kumpulkan angkatan 2004 pada suatu tatap muka besar yang penuh cinta serta kangen yang dalam. Mudah-mudahan